Labels

Sunday, March 22, 2015

Mengenal Karakter Seseorang Melalui Facebook

Bismillah,

Manusia diciptakan berbeda satu dengan lainnya. Masing-masing memiliki ciri khasnya sendiri. Bahkan yang dilahirkan kembar identik sekalipun, pasti memiliki sesuatu yang membedakan dengan lainnya. Adanya perbedaan itu tentu saja memiliki hikmah. Diantaranya, agar manusia saling mengenal satu dengan yang lain.
Di masa sekarang, perkenalan tidak hanya terjadi di dunia nyata saja. Jejaring sosial telah menjadi media yang ramai digunakan untuk saling berkenalan.
Meski memang tidak dapat dipungkiri bahwa media tersebut tidak bisa dijadikan sebagai patokan utama dalam menilai karakter seseorang. Ada hal-hal yang mungkin masih "belum nampak". Yang bahkan masih tersembunyi sekalipun mata sudah saling memandang. Namun setidaknya, sedikit banyak, karakter seseorang sudah bisa diketahui melalui media tersebut.

Berikut ini beberapa hal yang perlu diperhatikan saat ingin mengenal seseorang melalui media jejaring sosial; dalam hal ini yaitu Facebook. Sebagian besar berdasarkan pengalaman pribadi.

1. Nama Profil
Orang yang menggunakan nama asli memiliki kecenderungan terbuka dan apa adanya. Berbeda dengan yang memakai nama samaran atau nama yang aneh atau bahkan nyéleneh. Ada kemungkinan orang tersebut agak tertutup, malu dengan nama aslinya atau bisa juga hanya ingin "having fun" saja.


2. Foto Profil
Bagi yang memasang foto aslinya, hampir bisa dipastikan kalau dia percaya dengan dirinya sendiri. Namun bila foto yang dipasang adalah selain dirinya, berarti ada beberapa kemungkinan. Bisa jadi dia tidak ingin wajah manisnya dipandangi jutaan manusia. Mungkin juga karena kurang PeDe dengan tampangnya sendiri. Atau bisa saja ada hal-hal lain yang ingin ditonjolkan selain dari fotonya sendiri.
Selain itu, pose foto juga sedikit banyak mencerminkan karakter seseorang. Pose simpel menandakan orang tersebut apa adanya dan sederhana. Adapun bila posenya bervariasi, ada kemungkinan dia ingin pamer dan cari perhatian. Kemungkinan lainnya dia memiliki sesuatu hal yang ingin disembunyikan dengan cara menyamarkannya lewat posenya tersebut.

3. Jumlah Teman
Seseorang yang memiliki teman dengan jumlah kurang dari 500, ada kemungkinan dia orang yang simpel dan bukan tipikal orang yang suka pamer. Sedangkan bila seseorang memiliki teman lebih dari 500, ada kemungkinan dia orang yang supel dan mudah bergaul. Namun bisa juga dia seorang social minded, yaitu orang yang pikirannya sudah terikat dengan dunia jejaring sosial.
Lain lagi dengan orang yang menyamakan jumlah temannya dengan tahun berjalan. Misalnya pada tahun 2009, jumlah temannya juga 2009. Demikian seterusnya. Maka kemungkinan besar dia adalah orang yang suka pamer walau kadang hanya sebatas di dunia maya saja.

4. Update Status
Setiap huruf, kata maupun kalimat yang ditulis mencerminkan karakter penulisnya. Ketika status yang di tulis bernada umpatan, kemungkinan besar dia juga seorang pengumpat. Saat halamannya penuh dengan keluh-kesah, kemungkinan besar dia suka mengeluh. Demikian juga dengan hal-hal lainnya. Meskipun di dunia nyata, terkadang sifat-sifat tersebut tidak nampak. Seringkali yang bersangkutan mencoba menutupinya. Namun ketika update status, sadar atau tidak, seseorang telah menunjukkan karakter aslinya.

5. Komentar
Hampir sama dengan update status,  komentar seseorang juga bisa menunjukkan karakternya. Setiap detail penulisan kata-kata atau kalimat, sedikit banyak dapat menyingkap sifat asli seseorang.

6. Notes (Catatan)
Sebenarnya untuk notes juga hampir sama dengan poin nomor empat (4) dan lima (5), namun dengan beberapa tambahan. Orang yang menulis banyak catatan ada kecenderungan memiliki bakat menulis. Terkadang bisa juga karena ingin mencurahkan isi hati dan pikirannya lewat tulisan yang lebih panjang daripada sekedar update status. Ada indikasi juga bahwa orang tersebut kurang bisa menjaga rahasia.

7. Data Diri
Data diri adalah keterangan yang berisi identitas dan riwayat hidup seseorang. Ada yang menuliskannya secara detail mulai dari nama, jenis kelamin, alamat tempat tinggal, hobi, pendidikan hingga pekerjaan. Terkadang orang yang demikian memiliki karakter yang lugu dan sederhana. Atau bisa juga hanya sekedar cari perhatian dan ingin dikenal.
Namun, kebanyakan orang hanya menuliskan sebagian kecil dari data dirinya. Biasanya mereka ingin menjaga kerahasian data pribadinya; takut di salah gunakan.
Ada juga yang menuliskan data diri namun bukan yang sebenarnya. Biasanya orang tersebut antara memiliki sifat protektif atau sekedar cari perhatian.

8. Tidak Punya Akun Facebook
Ketika seseorang tidak memiliki akun facebook atau media sosial lainnya, ada beberapa kemungkinan.
Kemungkinan pertama, orang tersebut adalah tipe manusia yang efektif dan efisien. Dia hanya melakukan sesuatu yang bermanfaat bagi dirinya. Hal-hal yang dapat menghambat atau tidak berguna bagi dirinya, akan dia tinggalkan. Menurut dirinya, media sosial adalah termasuk hal yang sia-sia. Saat berinteraksi dengan orang lain, dia lebih suka bertatap muka langsung. Kalaupun terpisah oleh jarak yang jauh, dia lebih suka telpon atau minimal SMS.
Kemungkinan lain, seseorang yang tidak punya akun facebook adalah orang yang gaptek alias gagap teknologi. Biasanya dia adalah orang yang lugu dan memiliki gaya hidup sederhana; tidak neko-neko.
Terakhir, ada kemungkinan orang tersebut trauma terhadap kejadian buruk di masa lampau yang menimpa dirinya di media sosial. Mungkin saja dia pernah menulis sesuatu yang bernada cacian atau hinaan dan menimbulkan reaksi berupa hujatan dari orang banyak.

----

Setidaknya, demikianlah beberapa hal yang dapat saya sarikan melalui pengalaman saya sendiri di dunia jejaring sosial. Saya bukan seorang psikolog ataupun peramal. Namun hanya seorang pengamat. Mungkin saja ada banyak hal yang telah saya tulis yang ternyata tidak sesuai dengan kenyataannya. Untuk itu saya mohon maaf atas segala kekurangan maupun ke khilafan dari hal-hal yang telah saya tulis sebelumnya.

-- Self reminder --

1 comment:

  1. artikelnya top mas,,, salam drafter ,,, drafter di mana sampean mas ??

    ReplyDelete